[widgetkit id=40]
[widgetkit id=40]
A. ACARA
Kunjungan Lapangan/Benchmarking kelas PW Jogja 2016 ke Bali.
B. TEMPAT
RSUD Kasih Ibu Tabanan dan RS Badung Mangusada Bali
C. WAKTU PELAKSANAAN
Hari / Tanggal : Selasa-Kamis / 25-28 April 2017
D. PIHAK DARI UGM
Dr.dr. Andreasta Meliala, DPH.,M.Kes., MAS (Dosen)
Didik Supriyadi, SE ( pendamping)
E. PIC PENERIMA DARI PIHAK YANG DIKUNJUNGI
Direktur RS Kasih Ibu Tabanan (dr. Gede Ngurah Buana, M.Kes ) dan Jajarannya, RS Badung mewakili dr. I Nyoman Gunarta, MPH selaku Direktur RS Badung Mangusada Bali
F. AGENDA
Studi Banding dan kunjungan Lapangan Mahasiswa Paruh Waktu Jogja 2016 ke RS Kasih Ibu Tabanan dan RS Badung Bali
- Hari 1, Senin 25 April 2017 Tiba di Bali dilanjutkan Persiapan Kunjungan
- Hari 2, Selasa, 26 April 2017 Kunjungan ke RSUD Badung Mangusada Bali
- Hari 3, Rabu, 27 April 2017 Kunjungan ke Badung Mangusada Bali
- Hari 4, Kamis, 28 April 2017 Persiapan Pulang ke Jogjakarta
G. HASIL
Hari 1, Selasa , 25 April 2017
Mahasiswa diberikan penjelasan persiapan kunjungan yang disampaikan DR.dr. Andreasta Meliala dilanjutkan menuju penginapan di Fame Hotel Sunset Road Kuta Bali diantaranya penyampaian target dan instrumen mahasiswa
Hari 2, Rabu 22 April 2017
Mengadakan kunjungan di RS Badung Mangusada diterima oleh dr.I Nyoman Gunarta, MPH selaku Direktur RS
Selain pemaparan company profil tentang RSUD Badung, pihak RSUD juga menyampaikan hal hal yang terkait rencana pengembangan perluasan Bangunan RS , disamping visit langsung ke bangsal2 dan tanya jawab diskusi yang ada di RSUD Badung dan beberapa mahasiswa juga langsung wawancara dengan pegawai di pelayanan dan beberpa pasien
Hari 3, Kamis, 27 April 2017
Melakukan kunjungan ke RS Kasih Ibu Tabanan, Kunjungan tersebut bertujuan untuk studi lapangan mengenai manajemen RS yang diterapkan salah satunya RS Swasta di Tabanan ini.
Kunjungan ini langsung diterima oleh Direktur RSU Kasih Ibu Tabanan dr. Gede Ngurah Buana, M.Kes dan seluruh jajarannya. Beberapa point yang menyebabkan RS Kasih Ibu Tabanan menjadi tempat studi lapangan diiantarannya poin pertama
RSU Kasih Ibu Tabanan merupakan RS swasta yang tumbuh dengan baik di era berlakunya Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), menurutnya banyak yang masih berfikir RS Swasta yang melayani JKN tidak bisa hidup, tetapi RSU Kasih Ibu Tabanan justru bertahan dan malah berkembang. Selain itu RSU Kasih Ibu merupakan RS milik investor local asli Bali yang bisa mengambangkan layanannyadi tengah kepungan layanan RS swasta lainnya, terutama corporate besar yang berasal dari luar Bali maupun luar negeri.
Masukan disampaikan dosen MMR (DR. dr. Andreasta) diantaranya agar RS Kasih Ibu memperluas layananya dari sisi layanan Internasional belum ada di tabanan, potensi layanan RS bertaraf Internasional di Tabanan cukup besar dimana market-nya berupa wisatawan sudah ada tinggal bagaimana menyiapkan fasilitas, pelayanan, SDM dan akreditasi yang dibutuhkan.
Maelayani orang asing itu lebih mudah. Terpenting hospitaly, safety dan alur yang jelas.